
TRANS TV - Mendoakan Orang yang Sudah Wafat, Merubah Kesedihan Menjadi Harapan | Dalam Islam, kematian bukanlah akhir dari hubungan antara yang hidup dan yang telah meninggal, melainkan sebuah transisi menuju alam barzakh yang masih memungkinkan terjalinnya ikatan secara spiritual. Mendoakan orang yang sudah wafat bukan hanya sekadar tradisi, tetapi merupakan hadiah terindah yang bisa meringankan beban atau bahkan meningkatkan derajat almarhum/almarhumah di hadapan Allah.
Ini sejalan dengan hadis sahih Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Ketika seseorang meninggal, terputuslah amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya." Doa yang tulus menjadi "jembatan cahaya" yang menembus alam kubur, menunjukkan bahwa ikatan kasih karena Allah tidak akan pernah terputus oleh kematian.
Bagi keluarga yang ditinggalkan, mendoakan orang yang sudah wafat adalah bentuk bakti tertinggi sekaligus penawar duka yang paling ampuh. Islam mengajarkan bahwa seharusnya kita tidak terfokus pada ratapan yang berlebihan, melainkan pada usaha memastikan aliran pahala terus mengalir melalui doa yang berkelanjutan dan amal jariyah yang dilakukan atas nama mendiang.
Dengan mendoakan orang yang sudah wafat, keluarga merasakan ketenangan batin karena merasa masih bisa berbakti meski jasad telah terpisah. Dengan memusatkan energi pada permohonan ampunan dan rahmat untuk si mayit, kesedihan perlahan-lahan berubah menjadi harapan akan pertemuan kembali di akhirat.