Samawa

Jangan Mencela Makanan yang Disajikan Orang Lain

Samawa
CLOSE
SHARE

TRANS TV - Jangan Mencela Makanan yang Disajikan Orang Lain | Dalam sebuah acara jamuan, entah itu pernikahan, walimah, atau sekadar undangan makan, etika seorang tamu sangat mencerminkan akhlaknya. Salah satu adab yang sangat ditekankan dalam Islam adalah larangan untuk mencela makanan yang disajikan. Berdasarkan hadis sahih, sikap Nabi Muhammad SAW menjadi teladan Utama, beliau tidak pernah mencela makanan yang dihidangkan kepadanya. 

Jika beliau menyukai makanan tersebut, beliau akan memakannya. Namun, jika beliau tidak menyukainya, beliau hanya akan meninggalkannya tanpa memberikan komentar negatif. Larangan ini ada alasannya. Mencela makanan sama saja dengan tidak mensyukuri rezeki yang telah Allah berikan, dan bisa melukai perasaan tuan rumah yang telah berusaha keras menyajikan hidangan terbaik. Jadi, lebih baik diam saat tidak menyukai makanan, karena itu adalah sikap yang lebih mulia dan sejalan dengan adab yang diajarkan Rasulullah SAW. 

Sikap mencela makanan juga dianggap sebagai bentuk ketidaksantunan dan ketidakpantasan, yang bisa menciptakan ketidaknyamanan dalam suasana kebersamaan. Dalam pandangan syariat, menghormati tuan rumah dan menghargai rezeki adalah hal yang sangat penting.  Allah SWT melarang mencela, mengejek, atau mengolok-olok orang lain, dan mencela hidangan yang disiapkan tuan rumah bisa masuk dalam kategori perbuatan ini. 

Oleh karena itu, seorang Muslim diajarkan untuk bersikap sopan, berterima kasih, dan menghargai setiap karunia yang datang. Mengamalkan adab ini bukan hanya sekadar mengikuti norma sosial, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah yang mencerminkan akhlakul karimah seorang Muslim. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya menjaga perasaan orang lain, tetapi juga menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang tak terhingga.