Asal Usil

Money Changer on the Street, Sang Penyelamat Traveler

Asal Usil
CLOSE
SHARE

TRANS TV - Money Changer on the Street, Sang Penyelamat Traveler | Di tengah keramaian Jakarta, terutama di tempat-tempat ramai seperti Senen, muncul praktik penukaran uang yang dikenal sebagai "money changer on the street". Sebuah fenomena informal yang beroperasi dengan meja seadanya dan modal yang minim, namun menjadi penyelamat finansial bagi banyak orang. 

Para pedagang pinggir jalan ini mengisi celah pasar yang ditinggalkan oleh bank dan money changer resmi, mereka menerima mata uang asing dalam kondisi 'tertolak' atau 'reject'. Ini termasuk koin receh, pecahan kecil yang sering diabaikan, hingga lembaran dolar yang robek, lusuh, bahkan Rupiah yang bolong karena rayap. 

Bagi para traveler yang baru pulang atau warga yang memiliki sisa uang tidak layak jual, pedagang jalanan ini menjadi satu-satunya pilihan, meskipun mereka harus rela menerima potongan harga hingga 50%.

Model bisnis mereka seolah menjadi rantai pasokan yang tersembunyi. Para money changer jalanan ini berfungsi sebagai pembeli uang asing dari masyarakat untuk ditukar ke Rupiah. Uang 'reject' yang berhasil mereka kumpulkan—baik dalam bentuk mata uang asing maupun Rupiah yang rusak—tidak mereka simpan lama. 

Sebaliknya, uang tersebut disalurkan ke jaringan pengepul yang lebih besar. Pengepul inilah yang memiliki koneksi dan kemampuan untuk memproses atau 'membuang' uang tersebut ke saluran yang masih bisa menerimanya, bahkan ke bank.