Islam Itu Indah

Setiap Muslim akan Mempertanggungjawabkan Harta yang Dimilikinya

Islam Itu Indah
CLOSE
SHARE

TRANS TV - Setiap Muslim akan Mempertanggungjawabkan Harta yang Dimilikinya | Setiap Muslim perlu memahami bahwa kepemilikan harta di dunia ini bukanlah sesuatu yang abadi, melainkan hanya amanah dan istikhlaf dari Allah SWT. Konsep ini dengan jelas tercantum dalam firman-Nya, "Dan infakkanlah dari harta yang Allah jadikan kalian sebagai pengurusnya (yang berkuasa atasnya)..." (QS. Al-Hadid: 7). 

Ayat ini menjadi dasar teologis bahwa manusia hanyalah manajer yang ditunjuk, bukan pemilik sejati. Oleh karena itu, pada hari perhitungan (Yaumul Hisab) nanti, setiap individu akan berdiri di hadapan Mahkamah Ilahi untuk dimintai pertanggungjawaban atas setiap detail harta yang pernah mereka miliki. 

Pertanyaan ini bukan sekadar dugaan, melainkan sebuah kepastian yang Rasulullah SAW ingatkan dengan tegas, "Tidak bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara: tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan." (HR. Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Al-Albani). Hadits ini secara jelas membatasi fokus pertanggungjawaban harta pada dua dimensi penting, legalitas sumber perolehan dan validitas jalur pembelanjaannya.

Sebagai konsekuensi dari amanah besar ini, kita harus bijak dalam memanfaatkan harta dan tidak mengumpulkannya dengan cara-cara yang dilarang oleh syariat, seperti riba, korupsi, atau penipuan. Kejelasan tentang sumber dan cara penggunaan harta menjadi ukuran keselamatan kita di akhirat. Harta yang diperoleh secara halal dan digunakan untuk kebaikan—seperti menunaikan zakat, menafkahi keluarga, berinfak, dan bersedekah—akan menjadi saksi yang meringankan beban hisab kita.

Photo by Ahsanjaya