
TRANS TV - Corak Sarung Samarinda yang Menyimpan Filosofi dan Sejarah | Sarung Tenun Samarinda, yang sering disebut Tajong Samarinda, adalah sebuah karya seni budaya yang berasal dari Kalimantan Timur dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Indonesia sejak tahun 2013. Keindahan sarung ini terletak pada proses pembuatannya yang masih sangat tradisional, menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang dikenal dengan sebutan gedokan. Ini menjadikannya produk eksklusif yang dikerjakan dengan tangan oleh para pengrajin.
Ciri khas utama dari sarung ini adalah pola kotak-kotak (belang) yang didominasi oleh warna-warna tua yang kontras seperti hitam, merah, ungu, dan hijau. Menariknya, sarung ini terbuat dari bahan baku sutera impor yang diolah secara khusus agar kuat saat dipintal, dan memerlukan waktu sekitar 15 hari untuk menyelesaikan satu helai sarung. Uniknya, sarung asli memiliki jahitan sambungan di tengah yang dibuat dengan tangan, bukan mesin, menjadikannya salah satu penanda keaslian yang dicari oleh para kolektor.
Di balik corak kotak-kotak yang menawan, Sarung Samarinda menyimpan filosofi dan sejarah yang mendalam, menjadi identitas Ibu Kota Kalimantan Timur. Salah satu motif paling legendaris adalah "Balo Hatta" atau "Kamummu", corak kotak besar yang diapit oleh garis, yang penamaannya merupakan penghormatan atas kunjungan Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, ke Samarinda Seberang. Corak ini bahkan dimaknai sebagai simbol semangat persatuan dan kesatuan bangsa.