
TRANS TV - Penggunaan empeng bayi sering kali menjadi bahan perdebatan di kalangan orang tua. Salah satu mitos yang beredar adalah anggapan bahwa empeng bisa menghambat pertumbuhan. Namun, data dan fakta ilmiah menunjukkan bahwa kekhawatiran ini lebih berkaitan dengan dampak jangka panjang, terutama pada struktur gigi dan rahang, daripada pertumbuhan fisik secara keseluruhan.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa penggunaan empeng bayi yang berkepanjangan, terutama setelah usia dua tahun, dapat meningkatkan risiko masalah maloklusi atau ketidakselarasan gigi, seperti gigi depan yang maju atau gigitan terbuka (open bite). Ini terjadi karena tekanan konstan dari empeng dapat memengaruhi pembentukan langit-langit mulut dan posisi gigi yang sedang tumbuh. Namun, masalah ini umumnya dapat membaik dengan sendirinya jika kebiasaan mengempeng dihentikan sebelum gigi permanen tumbuh.
Di sisi lain, penggunaan empeng bayi juga memiliki manfaat yang diakui secara ilmiah, terutama untuk bayi yang baru lahir. American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyatakan bahwa penggunaan empeng saat tidur dapat membantu mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Empeng juga efektif untuk menenangkan bayi yang rewel, memuaskan refleks alami mengisap, dan dapat membantu bayi prematur belajar menyusu dengan lebih baik.