Samawa

Waspada! Bahaya Riya dalam Ibadah di Era Media Sosial

Samawa
CLOSE
SHARE

TRANS TV - Waspada! Bahaya Riya dalam Ibadah di Era Media Sosial | Riya adalah penyakit hati yang sangat merugikan dalam ajaran Islam. Ini terjadi ketika seseorang melakukan ibadah bukan hanya untuk Allah SWT, tetapi juga untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain. Bahaya riya terletak pada kemampuannya untuk menghapus pahala dari amalan yang dilakukan, bahkan bisa menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa besar. 

Ketika niat ibadah bergeser dari mencari keridaan Allah menjadi mencari pengakuan dari manusia, esensi ibadah yang seharusnya tulus dan penuh ketundukan menjadi tercemar. Allah SWT hanya menerima amalan yang dilakukan dengan keikhlasan, dan riya adalah bentuk syirik kecil yang dapat merusak nilai-nilai spiritual seorang Muslim.

Di era digital saat ini, ancaman bahaya riya semakin nyata, terutama dengan maraknya media sosial. Contoh yang sering kita lihat adalah ketika seseorang memposting foto atau video saat beribadah, seperti shalat atau bersedekah, dengan harapan mendapatkan pujian dari orang lain. Meskipun niat awalnya mungkin baik, keinginan untuk mendapatkan validasi dari pengikut di media sosial dapat mengubah niat yang tulus menjadi riya. 

Ibadah yang seharusnya menjadi hubungan pribadi antara hamba dan Tuhannya, justru berubah menjadi ajang pencarian popularitas. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk selalu merenungkan niatnya dan memastikan bahwa ibadah yang dilakukan semata-mata untuk Allah, agar terhindar dari virus riya yang dapat menghapus pahala.